TASIKMU.COM — Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya menggelar Halaqah Tarjih, Minggu (28/1/2024).
Halaqah Tarjih ini bertema “Penyamaan persepsi metode Istinbath hukum dan metode memahami nash (bayani, burhani dan irfani) berdasarkan perspektif Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah”.
Peserta kegiatan tersebut antara lain perwakilan dari unsur Pimpinan Cabang, Amal Usaha, Lembaga dan Majelis Muhammadiyah se-Kabupaten Tasikmalaya.
Ketua Panitia Halaqah Tarjih, Pepen Fauzi mengemukakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi pikiran.
“Mudah-mudahan dengan terjalinnya sillatul fikriyyah ini melahirkan kesamaan gerak dan kesamaan pemahaman di dalam tubuh Muhammadiyah,” ujar Pepen.
Di pihak lain, Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Iwa Kurniawan menekankan bahwa Majelis Tarjih pada level daerah tidak untuk meluncurkan produk hukum tertentu, karena kebijakan itu berada di tataran pusat.
“Kita di daerah tinggal sami’na waatho’na kepada kebijakan fiqih di tataran pusat. Maka dengan halaqah tarjih ini kami harapkan tidak lagi ada perdebatan. Stop perdebatan, stop pertikaian,” ujar Iwa.
Iwa juga mengaku sangat menyadari bahwa fiqih terus berkembang. Apalagi hari ini kondisi zaman semakin canggih. Karena itu, untuk kehati-hatian ibadah, Iwa mendorong warganya untuk kembali ke Himputan Putusan Tarjih (HPT).
“Adapun kegiatan hari ini hanya untuk sama-sama tahu cara atau metode pengambilan keputusan hukum. Mudah-mudahan semua bisa tercerahkan, supaya terus berkemajuan. Mudah-mudahan juga lahir generasi muda yang paham tarjih,” pungkas Iwa.
Untuk memenuhi harap tersebut, panitia menghadirkan tiga narasumber yang kempeten pada bidangnya. Antara lain Dr. Ruslan Fariadi AM, S.Ag., M.Si (Ketua Divisi Fatwa MTT PP Muhammadiyah); Dr. Dadang Syarifudin, M.Ag, dan Dr. Ayi Yunus Rusyana, M.Ag.
