TASIKMU.COM–Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Ahmad Dahlan menyelenggarakan studium general di SMA Muhammadiyah Singaparna, Kamis (18/03/2021). Inti dari agenda ini untuk mengkritisi kasus HAM akhir-akhir ini.
Pada kegiatan yang bertema “Negara Hukum: Persoalan HAM dan Radikalisme” itu, PK IMM Ahmad Dahlan menghadirkan tiga nara sumber. Antara lain H. Ecep Nurjamal, praktisi hukum; Ari Farizal Rasyid, M.Ag., akademisi; dan Rony Mardyana, Ketua Umum PC IMM Kabupaten Tasikmalaya.
Di samping kader PK IMM se-Kabupaten Tasikmalaya, acara juga dihadiri oleh organisasi kemahasiswaan se-wilayah kerja PK IMM Ahmad Dahlan.
Ketua Umum PK IMM Ahmad Dahlan, Husni Mubarok mengemukakan bahwa isu pelanggaran HAM dan radikalisme sedang hangat diperbincangkan. Sehingga pihaknya berpikir untuk melakukan kajian.
“Pembantaian enam orang laskar FPI dan perdebatan seputar wanita bercadar adalah contoh nyata dari isu pelanggaran HAM dan radikalisme. Harapan kami, melalui kegiatan ini mahasiswa mendapatkan wawasan yang cukup, supaya bijak dalam bersikap,” terang Husni.
Selain itu, pihaknya juga dalam rangka memfasilitasi ruang diskusi bagi para mahasiswa. Paling tidak dapat meminimalisir kesalahan persepsi, yang berujung pada sikap saling salah-menyalahkan. Apalagi menjadikan HAM sebagai dalih pembenaran.
Ketua Bidang Hikmah Politik dan Kebijakan Publik PK IMM Ahmad Dahlan, Rian Saefulloh menambahkan bahwa ia berharap mahasiswa lebih tercerahkan. Sehingga tidak segan mengkritisi pelanggaran HAM di Indonesia.
“Mudah-mudahan ke depan kita selaku mahasiswa bisa lebih lantang lagi dalam meneriakan atau memperjuangkan penegakan HAM dan menyikapi radikalisme. Jadi tidak skeptis,” ujar Rian.
