TASIKMU.COM–Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Sofyan Anif memastikan bahwa pihaknya mempersiapkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah sematang mungkin. Bahkan hingga detil-detil terkecil, seperti pengaturan parkir.
Pria yang mengemban amanah sebagai Ketua Penerima Muktamirin dan Penggembira tersebut juga menekankan, bahwa sebagai tuan rumah pihaknya berkewajiban memuliakan tamu. Atas dasar itulah pelayanannya harus memuaskan.
Adapun salah satu bagian dari persiapan, pihak panitia merekrut banyak sekali relawan. Termasuk di dalamnya dari kalangan mahasiswa.
“Kurang lebih ada 10 ribu relawan dari kalangan mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa UMS, tetapi banyak juga di luar UMS,” terang Sofyan kepada awak media.
Meski melibatkan mahasiswa di luar kampus Muhammadiyah, lanjut Sofyan, tetapi semua yang akan terlibat adalah kader Muhammadiyah. Karena mereka aktif sebagai aktivis di berbagai kampus seperti UNS, IAIN dan kampus lainnya.
“Jadi se-Solo Raya ini kami jadikan satu. Meskipun tidak kuliah di Universitas Muhammadiyah, tetapi mereka lader,” tambahnya.
Mahasiswa bukanlah satu-satunya pihak yang akan terlibat. Panitia juga menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Solo. Sejauh pengetahuan Sofyan, Pemerintah Kota Solo mengerahkan semua bidangnya.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemkot. Bukan hanya bidang keamanan yang mengangkut pihak kepolisian, tetapi TNI juga akan terlibat. Termasuk masalah keamanan parkir. Jadi Pak Gibran itu sudah memanggil semua kapala desa yang ada di wilayah Solo ini,” Sofyan menegaskan.
Muktamar sendiri akan terselenggara pada November 2022 mendatang. Penyelenggaraannya sempat tertunda selama dua tahun karena pandemi Covid-19. Kini, muktamar akan terselenggara secara luring, sepenuhnya.
Sementara untuk memeriahkan syiarnya, sejumlah pegiat media afiliasi Muhammadiyah menggelar jambore, Jumat-Minggu (22-24/7/2022). Jambore membahas optimasi SEO, teknik meliput dan menulis berita yang mudah terindeks Google, strategi dakwah Muhammadiyah pada dunia digital sekaligus pengembangan dakwah pada media sosial.
Adapun pesertanya pegiat media dari Kalimantan, Sulawesi, Lampung, Bandung, Yogyakarta, Tasikmalaya, Cianjur, Cirebon, Solo, Jawa Tengah, dan daerah lainnya.