Kabar

Dahlan Rais: “Tiga Kata Kunci Bermuhammadiyah; Islam, Dakwah dan Tajdid”

SINGAPARNA—Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tasikmalaya mengisi puncak perayaan milad ke-107 Muhammadiyah dengan tabligh akbar. Aula Pondok Pesantren Al-Furqon penuh oleh warga Muhammadiyah, Rabu (21/12/2019).

Selain warga Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, hadir pula di tengah-tengah forum antara lain Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, perwakilan Polres, Dandim, Komisioner KPU, atlet peraih medali emas SEA Games 2019 cabang pentathlon (Muhammad Taufik), dan yang mewakili Bupati Tasikmalaya.

Dahlan Rais, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bertindak sebagai mubaligh. Di hadapan ratusan warga Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Dahlan Rais menekankan bahwa baginya, ada tiga kata kunci dalam bermuhammadiyah; yakni Islam, Dakwah dan Tajdid.

“Di sini, dalam waktu yang singkat, tampaknya saya tidak mungkin membahas ketiganya. Mungkin salah satunya saja, yakni tentang dakwah,” ujar Dahlan.

Salah satu esensi dakwah, bagi Dahlan, adalah soal memberi manfaat bagi khalayak banyak. Dalam hal ini bukan soal panjang atau pendeknya usia. Dalam kata lain, apalah artinya usia Muhammadiyah yang panjang, jika tidak menghadirkan manfaat bagi kehidupan umat.

“Di mana pun berada, Muhammadiyah mesti memberi manfaat kepada siapa pun, tanpa terkecuali. Salah satunya adalah terus menumbuhkan semangat memberi,” lanjutnya.

Sementara itu, Dahlan menerangkan lebih jauh, bahwa untuk dapat memberi berarti harus memiliki sesuatu dahulu. Jika tidak, apa yang akan diberikan(?). Secara umum, ia tidak mengkhawatirkan semangat memberi warga Muhammadiyah. Buktinya, sekarang ini, LazisMu menjadi lembaga zis terbesar di Indonesia. Mengeluarkan zakat, infak dan sedekah merupakan indikator utama dari semangat memberi.

Sekalipun demikian, salah satu guru besar Universitas Muhammadiyah Surakarta ini juga mewanti-wanti; bahwa konsekuensi dari dakwah sangat berat. Karena dakwah berarti mengajak. Yang mengajak mestilah selalu lebih baik dari yang diajaknya.

“Ibarat sebuah benda dengan bayangannya. Bagaimana bisa kita mendapatkan bayangan yang lurus dari benda yang bengkok? Karena itu, mau tidak mau, kita harus selalu lebih baik,” tambahnya lagi.

Citizen Journalism

Komentari

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tren

Laman ini didedikasikan untuk warga net mengedepankan kedekatan. Terbuka untuk terlibat menuangkan gagasan ke dalam tulisan dan mewartakan aktivitas lapangan sejalan dengan kaidah jurnalistik.

SIlakan bergabung.

Kontak kami

Alamat: Jl. Kalawagar Singaparna Tasikmalaya
Telefon: (+62) 01234-5678
Email: redaksi@tasikmu.com

Copyright © 2019 TASIKMU | MVP | powered by Wordpress.

Ke Atas