SINGAPARNA, TASIKMU—Ahad (14/10/2019) pagi, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tasikmalaya, Asep Sopari, tiba di kompleks pendidikan Muhammadiyah Singaparna.
Kedatangan Asep Sopari disambut dalam nuansa lesehan, beralaskan sehelai karpet, di teras aula Masjid Basmalah. Asep sendiri datang atas undangan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Tasikmalaya.
Pada hari itu, PDPM Kabupaten Tasikmalaya menggelar diskusi publik bertemakan “Muhammadiyah dalam Menjawab Tantangan Pembangunan Kabupaten Tasikmalaya”. Asep diundang sebagai salah satu narasumber.
Pada saat Asep tiba, di tempat yang sama sudah ada dua narasumber lain yang tiba lebih dulu. Yaitu Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Tasikmalaya dan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PDM Kabupaten Tasikmalaya, Duddy RS.
“Maaf, kami cuma bisa menyambut dengan nuansa lesehan seperti ini,” ujar Ari Farizal Rasyid, Ketua PDPM Kabupaten Tasikmalaya.
“Ya, kita memang harus memulai dari sini,” respon Asep dengan ramah.
“Mohon maaf, biasanya kan duduk di kursi. Di sini disambut dengan karpet. Maklum, kami kan rakyat,” Dadan menguatkan permohonan Ari, dengan tidak kalah ramah.
“Saya malah cuma perwakilan saja dari rakyat,” jawab Asep.
Suasana pun jadi pecah. Perbincangan ringan berlangsung, sambil melempar canda. Nuansa keakraban terbangun begitu saja. Tampak sangat natural.
Sambil menunggu acara dimulai, Asep sedikit bercerita tentang perjalanan hidupnya. Antara lain tentang pengalamannya menjadi Ketua Senat di Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.
“Setelah lulus kuliah, saya bisa aja jadi penceramah dan tinggal di Tasik. Tapi saya tidak mau. Saya milih pergi ke Jakarta. Sekitar 20 tahun di sana, saya kembali ke Tasik. Ya, mungkin nasib yang mengantar saya jadi seperti ini,” paparnya.