KOTA TASIKMALAYA, TASIKMU–Penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya meninggi. Per triwulan pertama tahun 2019, tepatnya hingga awal Maret, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mendata 125 kasus DBD yang diidap warga Kota Tasikmalaya.
Juhadi, Kepala Seksi Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, menyatakan kalau angka tersebut menunjukkan peningkatan dari periode sebelumnya.
“Tapi sejauh ini tidak ada pasien pengidap DBD yang sampai meninggal. Karena penanganan medis telah dilakukan secara optimal sehingga seluruh pasien DBD masih dapat teratasi,” ujar Juhadi.
Meman sebelumnya sempat ada pasien yang meninggal dunia. Semula diduga akibat DBD, sehingga dilakukan uji laboratorium. Namun hasilnya negatif, meninggal bukan karena DBD. Untuk di Kota Tasikmalaya sendiri, kebanyakan pasien DBD merupakan pasien pada tingkatan dengue hemorrahagic fever (DHF).
Yang membuat khawatir, sebagaimana diinformasikan Juhadi, peningkatan signifikan terjadi satu bulan terakhir. Hingga awal Februari, pihaknya mendata baru ada 64 kasus DBD, sementara satu bulan kemudian menjadi 125 kasus.
“Peningkatan angka DBD juga bukan hanya terjadi di Kota Tasikmalaya, melainkan merata di seluruh Jawa Barat,” lanjut Juhadi.