TASIKMU.COM–Merayakan milad ke-108 Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tasikmalaya memberikan apresiasi kepada Majelis Wakaf dan LazisMu, Minggu (15/11/2020).
Majelis Wakaf dan Kehartabendaan PDM Kota Tasikmalaya telah sukses menyertifikasi 97 tanah wakaf Muhammadiyah selama empat tahun dan memperoleh apresiasi positif dari PP Muhammadiyah Pusat dan PWM.
Bahkan, Ketua Majelis Wakaf, Cecep Bagja Gunawan didaulat oleh PWM sebagai anggota Tim Ahli Penyelesaian Tanah Wakaf Muhammadiyah di Jawa Barat, serta konsultan bagi semua PDM se-Jawa Barat dalam menyelesaikan sertifikasi tanah wakaf.
Sementara LazisMu Kota Tasikmalaya memperoleh apresiasi dari PDM sehubungan dengan prestasi yang ditorehkannya tahun 2020, yaitu sebagai lazisMu terbaik se-Jawa Barat dalam Ketaatan Pelaporan Program.
Kedua apresiasi tersebut ditandai dengan pemberian medali kepada Ketua Majelis Wakaf dan Kehartabendaan serta kepada Pengurus dan Pelaksana lazisMu Kota Tasikmalaya.
Gebyar acara perayaan milad sendiri berlangsung di halaman rumah Ketua PDM Kota Tasikmalaya, Kawalu, Kota Tasikmalaya. Hadir di antaranya pimpinan-anggota PDM, ketua-sekretaris majelis/lembaga, ketua-sekretaris PCM se-Kota Tasikmalaya, ketua-sekretaris Ortom, dan Pimpinan AUM se-Kota Tasikmalaya.
“Kiprah Muhammadiyah sudah berlangsung lama sebelum negeri ini diproklamasikan. Saat ini di kala bangsa Indonesia mengalami musibah pandemi Covid-19, maka Muhammadiyah tampil sebagai ormas Islam yang peduli dan berbagi,” ujar Syarif Hidayat, Ketua PDM Kota Tasikmalaya dalam pidatonya.
Kepedulian Muhammadiyah terejawahtah dengan terbentuknya Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) pada Maret 2020. Muhammadiyah mengerahkan semua tenaga medis dan rumah sakitnya se-Indonesia untuk menangani pasien Covid-19.
Di samping berbagi bantuan terhadap warga terkena dampak Covid-19, Muhammadiyah juga menyusun panduan menghadapi Covid-19 dan tuntunan ibadah dalam masa Pandemi Covid-19. Semua kekuatan pimpinan, mulai dari pusat sampai ranting dikerahkan untuk membantu pemerintah.
“Masalah-masalah negeri yang menimpa, seperti korupsi, ketimpangan keadilan, kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain, Muhammadiyah selalu tampil memberikan solusi nyata terhadap permasalahan tersebut. Dengan misi schooling, feeding, dan healing, Muhammadiyah menjadi ormas Islam garda terdepan dalam menyelesaikan problematika di negeri ini,” lanjutnya.
Dengan demikian, Syarif menilai kiprah dan peran Muhammadiyah yang menginjak usia 108 tahun kelahirannya sangat strategis, penting, dan signifikan terhadap situasi serta kondisi bangsa.
[Ilam Maolani]