TASIKMU.COM—Rapat Poskor pada Rabu (14/10/2020) memutuskan, bahwa hari itu juga, sebuah tim mesti melakukan pemetaan lokasi bencana dan jumlah penyintasnya. Asesmen, demikian istilahnya, kurang-lebih.
Ketua Poskor, M. Ihsan Abdussami menerangkan bahwa atas segala keterbatasan, pihaknya tidak mungkin melakukan asesmen semua lokasi bencana. Mesti ada skala prioritas.
“Berdasarkan informasi yang kami himpun, Kecamatan Sodonghilir belum banyak tersentuh bantuan. Sementara di sana titik bencananya cukup banyak,” terang Muh. Ihsan.
Satu tim asesmen tujuh personil: Muh. Ihsan, Irfan Wahyudin, Wisnu Ardiansyah, Aditia Ramadhan, Fajar Rifai, Tedi Kurniawan, dan Amin R. Iskandar. Tim asesmen mantap bergerak, menuju Kecamatan Sodonghilir.
Tim bertolak dari kantor PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (15/10/2020), tepat pukul 09.00. Dengan terpaksa, tim menempuh jalur memutar: Sukaraja-Cibalong-Parungponteng-Sodonghilir.
Untuk masuk ke daerah Sodonghilir ternyata tidak mudah. Jalur penghubung Parungponteng—Sodonghilir terputus. Kira-kira ratusan meter jaraknya dari pusat Kesultanan Selacau di Kampung Nagaratengah, Desa Cibungur, Kecamatan Parungponteng.
Mobil APV yang tim asesmen tunggangi putar arah. Beberapa kali bertanya, tentang jalur lain yang dapat ditempuh untuk sampai ke Sodonghilir. Warga menyarankan tim kembali ke Singaparna. “Mesti melewati jalur Salopa,” katanya.
“Kami segera mengontak seorang informan MDMC asal Sodonghilir. Namanya Aris Rifqi Mubarok. Tidak terbayang sama kami jika mesti berputar arah. Sebab itu sama saja dengan kembali melewati titik pemberangkatan,” sambung Muh. Ihsan.
Beruntung, Aris memberi informasi jalur alternatif. Tim asesmen menyusuri jalur Cibungur-Cigunung-Karyabakti- Raksajaya-Cipaingeun-Cikalong.
Bersambung
Pernah dimuat di: kapol.id