TASIKMU.COM—Warga Kabupaten Tasikmalaya selatan berduka. Curah hujan dengan intensitas tinggi pada Senin (12/10/2020) menyebabkan longsor dan banjir.
Hampir semua kecamatan kena imbasnya: Parungponteng, Bojongasih, Tanjungjaya, Salopa, Sodonghilir, Bantarkalong, Sukaraja, Karangnunggal, Gunungtanjung, Cibalong, Jatiwaras, dan Cipatujah.
Penyintasnya sendiri lebih dari 1.000 jiwa. Mereka membutuhkan uluran tangan, untuk membantu ketersediaan makanan, pakaian, dan lain sebagainya.
Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lazis Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya ikut tergerak. Beraksi dengan ikhtiar cepat, tepat, dan akurat; mulai dari metode hingga sasarannya.
MDMC menggelar rapat di Kantor PD Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, selang sehari pascabencana. Hadir di antaranya Ketua MDMC Kabupaten Tasikmalaya, Pepi Perdiansya; Wakil Ketua PD Muhammadiyah, Nunur Nuryaman, dan sejumlah AMM.
Rapat itu sendiri digelar untuk membentuk pos koordinasi (Poskoor) tanggap dampak bencana Tasikmalaya. Setelah menimbang berbagai hal dan kemungkinan, Poskoor dimotori oleh Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tasikmalaya, Muh. Ihsan Abdussami.
“Penyelamatan penyintas bencana alam perlu disegerakan,” demikian Ihsan menegaskan. “Sehingga Poskoor mesti menyusun rencana. Kami putuskan untuk memetakan lokasi bencana, lengkap dengan jumlah penyintasnya.”
Pada malam itu juga penghimpunan informasi dilakukan secara massif. Paling tidak ada tiga metode: mengakses pemberitaan di setiap media, menelaah laporan situasi milik BPBD, hingga mengontak langsung semua relasi yang ada di lokasi.
“Langkah awal ini penting, supaya dalam menentukan aksi, kami akurat,” tambahnya.
Rabu (14/10/2020) pagi, Poskoor kembali menggelar rapat. Ihsan mengaku bahwa pihaknya telah mendapatkan informasi yang cukup lengkap, dari sumber yang terpercaya.
“Di beberapa titik, banjir telah surut. Masyarakat sudah beraktivitas normal. Tinggal bencana tanah longsor yang masih tersisa: jalan amblas dan longsoran tebing yang menutup bahu jalan. Beberapa pekampungan terisolir,” terangnya.
Bersambung