CIGALONTANG, TASIKMU–Tim operator Perusahaan Air Transport Services (ATS) baru selesai malakukan pengecekan bangkai helikotper pada Senin, 18 Maret 2019. Helikotper yang dimaksud jatuh di Bukit Ceuri Kampung Situhiang, Cinipah, Desa Sirnaputra, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya.
Karena itu, bangkai helikopter BO 150 M PK-EAH baru akan dievakuasi. Sementara itu, ATS melakukan pengecekan bersama tim asuransi dari Singapura.
“Proses evakuasi bangkai helikopter memang sempat ditunda, karena menunggu proses pengecekan selesai dulu,” ujar Danlanud Wiriadinata Tasikmalaya, Letkol PnB Muhammad Pandu Adi Subrata SH.
Rencananya, lanjut Pandu, bangkai helikopter akan dievakuasi pada Selasa, 19 Maret 2019. Meski demikian, Pandu belum bisa menjelaskan secara rinci terkait kenis evakuasi. Sebab belum turun perintah dari tim operator ATS.
“Paling tidak ada dua opsi evakuasi bangkai helikopter yang bisa dilakukan. Pertama dengan dipotong-potong memakai gergaji mesin atau alat lainnya. Kemudian, potongan pesawat digotong manual oleh tim gabungan ke kendaraan untuk diangkut,” lanjut Pandu.
Opsi kedua juga dengan cara memotong bangkai helikopter. Bedanya, proses pemindahan potongan-potongan helikopter dilakukan dengan cara mengikatnya menggunakan tali, untuk kemudian dibiarkan bergeser sendiri, hingga ke lokasi kendaraan pengangkut di dekat chek dam. Istilahnya bisa di-“sling”.
Kalaupun opsi pertama yang dipilih, yang akan menggotongnya adalah tim gabungan dari personel Lanud Wiriadinata, TNI, Polri, Basarnas, BPBD beserta masyarakat. Potongan bangkai helikopter tersebut untuk sementara akan disimpan di Lanud Wiriadinata.
“Khusus mesin pesawat, secara keseluruhan dibawa ke Bogor, ke Kantor PT ATS. Untuk diidentifikasi lebih lanjut oleh KNKT. Mesinnya sudah pasti lose total,” Pandu kembali menandaskan.
Demi keamanan, sebelum dievakuasi, bangkai helikopter ditutupi terpal. Sekitar lokasi jatuhnya helikopter berada dalam penjagaan tim gabungan dari TNI dan Polri.
