SINGAPARNA, TASIKMU–Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) berkolaborasi dengan Majelis Ekonomi Pimpinan Daerah Muhammadiyah (ME PDM) Kabupaten Tasikmalaya, meyelenggarakan program circle bisnis.
Program ini dirancang dalam rangka mewadahi potensi Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM), yang sedang fokus mengembangkan dunia usaha dalam berbagai bidang; mulai dari kuliner, budidaya, hingga fasion.
Sebagai pembuka, sejumlah AMM berkumpul di Sidanto Coffee, Jl. Muktamar No. 22, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya. Rencananya, setelah resmi dibuka oleh PDM, program circle bisnis akan diisi dengan berbagai kegiatan, yang dilaksanakan setiap dua kali dalam sebulan. Di hadapan sejumlah AMM, Yusef Rafiqi sebagai salah satu pimpinan PDM menyatakan sangat mengapresiasi niat baik tersebut.
“Momentum ini memberikan energi baru bagi Angkatan Muda Muhammadiyah dalam menghadapi era industri 4.0, yang mana manusia menemukan pola baru; yaitu ketika disruptive technology begitu cepat dan mengancam perusahan incumbent, serta perlu disadari bahwa pentingnya mempunyai bank data tentang apa pun, dan data ini menjadi komoditas yang bernilai dan mempunyai harga jual yang tinggi” ujarnya, Senin (11/03/2019).
Yusef lebih jauh memaparkan bahwa era industri 4.0 merupakan kelanjutan dari era industri 1.0 dalam kurun 1750-1850. Persisnya saat tenaga manusia dan hewan digantikan oleh kemunculan mesin, salah satunya mesin uap.
Kemudian berlanjut ke era revolusi industri 2.0. Yaitu fase pesatnya industrialisasi di akhir abad ke-19 sampai awal abad ke-20. Era ini ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik oleh Thomas Alfa Edison.
Kemunculan teknologi digital dan internet menandai kemunculan revolusi industri 3.0. Waktu dan ruang menjadi tidak berjarak. Era ini disebut juga era digital.
Dalam menghadapi era industri 4.0 sendiri, ungkap Yusef, PDM mengharapkan adanya kerja nyata untuk memberdayakan umat yang sesuai dengan perintah allah Swt, misalnya seperti diutarakan dalam surah An-Nisa’ ayat 29.
“Harapan terbesar dari PDM, khususnya pribadi, AMM perlu giat lagi dalam melakukan proses pengkaryaan yang memberdayakan untuk umat, serta mampu mengejawantahkan makna dari surat An-Nisa, ayat 29: ‘Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan jangan-lah kamu membunuh dirimu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu.’ Semoga program ini terus istiqomah dalam upaya menyejahterakaan ekonomi umat,” lanjutnya.
Di samping itu, Toni Pujikurnia sebagai Ketua Majelis Ekonomi PDM Kabupaten Tasikmalaya, menyampaikan, “Dalam program ini kader AMM akan saling membedah bisnis masing-masing yang sudah dijalankan, untuk saling memberi masukan, pengembangan potensi bisnis, dan yang paling terpenting saling bertukar informasi,” ujar Toni.
Pada penghujung acara, Irpan Wahyudi selaku Ketua Bidang Ekonomi di PDPM Kabupaten Tasikmalaya sekaligus founder Sidanto Coffee, memaparkan bahwa pada mulanya, gagasan untuk mencetuskan circle bisnis di kalangan AMM muncul dari hasil obrolan panjang antara AMM yang terdiri atas kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) dan Pemuda Muhammadiyah.
“Obrolan itu terjadi di antara AMM yang sedang fokus merintis usaha namun terbentur oleh kurangnya mentor bisnis yang mampu memberi masukan dan arahan dalam bisnis yang sedang dirintisnya. Karena itu yang paling terpenting adalah usaha saling membesarkan bisnis dengan kerja kolektif,” ujar Irpan.
Pewarta: Slamet
