TASIKMU.COM—Pertama dalam sejarah, Muhammadiyah akan menggunakan sistem pemilihan elektronik atau e-voting dalam menentukan formatur Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah. Sistem ini akan berlaku pada perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Untuk meminimalisir kesalahan, panitia terus melakukan upaya pematangan. Salah satunya dengan melakukan simulasi, langsung di Edutorium K. H. Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Kamis (25/8/2022).
Edutorium K. H. Ahmad Dahlan lah yang akan menjadi arena muktamar. Di sana akan berlangsung pembahasan isu-isu strategis sekaligus menentukan arah gerakan Muhammadiyah dan Aisyiyah ke depan.
“Simulasi ini tentu saja penting. Sistem ini kan baru pertama kalinya. Alhamdulillah, dari segi sistemnya sudah oke. Tinggal instalasi alat atau drivernya yang masih ada sedikit masalah. Sudah kami perbaiki juga,” terang Sekretaris Panitia Pemilihan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah, Budi Setiawan.
Sistem e-voting nantinya akan berlaku bagi dua tahapan pemilihan: pemilihan sidang tanwir dan sidang muktamar. Pemilihan sidang tanwir berarti memilih 39 orang dari keseluruhan calon pimpinan. Sementara sidang muktamar adalah puncaknya, memilih formatur dari 39 orang calon.
Pada saat pemilihan berlangsung, sekalipun data bisa langsung masuk ke server, tapi tampilannya akan tetap tertutup. Muktamirin tidak akan mengetahui siapa memilih siapa, siapa mendapat suara berapa. Baru akan terbuka rekapitulasi raihan suaranya pada saat pemilihan selesai.
“Ini juga sudah jadi ketentuan. Termasuk tidak boleh membawa HP ke tempat pemilihan. Jadi, tidak akan ada upaya mempengaruhi calon pemilih selama prosesnya masih berlangsung,” lanjut Budi.
Mengingat alat yang digunakan adalah perangkat digital, panitia simulasi pun menggundang warga Muhammadiyah dan Aisyiyah yang sudah sepuh. Asumsinya, kalangan sepuh ini bisa jadi mengalami kendalam gagap teknologi (Gaptek).
Tapi, sejauh pemantauan panitia, kata Budi semua proses simulasi berjalan lancar; baik pada tahap verifikasi maupun pada tahap memilih. Bereka hanya berbekal secarik kertas berisi gambar tampilan pada layar monitor.
“Nanti juga pas pelaksanaannya muktamirin akan kami bekali buku berisi nama dan foto para calon. Jadi bisa lihat dulu calon pilihannya dari buku tersebut. Di tempat tinggal klik-klik saja, sehingga bisa cepat selesai,” Budi menandaskan.
