Nalar

Peran Serta Wanita Membangun Peradaban

Oleh : Devita Pangastuti
Ketua Bidang SPM PC.IMM Cirebon
Dapat kita ketahui bersama bahwa
wanita memiliki peran dan andil yang
sangat besar dalam membangun
peradaban. Setiap insan manusia yang ada
di muka bumi ini dilahirkan dari rahim
seorang wanita.

Demi untuk memperlihatkan indah
nya dunia kepada sang buah hati tercinta,
seorang wanita berjuang dengan sangat
hebat nya. Dimulai ketika ia mengandung
selama 9 bulan lama nya. Saat-saat awal
kehamilan yang di pengaruhi perubahan
hormon, yang menyebabkan seorang
wanita mengalami perubahan emosional
dengan cepat.

Ketika akan melahirkan, seorang
wanita berjuang menahan semua kesakitan
yang dirasa. Berjuta peluh keringat
membasahi seluruh tubuh ringkih nya.
Dengan rela hati ia mempertaruhkan
nyawa nya demi sebuah nyawa baru. Dari
rahimnya lah generasi-genarasi baru
dilahirkan.

Wanita juga ibarat nya sebuah
tiang dalam sebuah bangunan. Tiang
memang tidak selalu terlihat. Namun,
peran nya sangat penting. Jika sebuah
bangunan tidak memiliki tiyang yang
kokoh, maka bangunan tersebut akan
mudah goyang jika terjadi guncangan.

Begitupula sosok seorang wanita. Ia adalah
tiang dari sebuah peradaban. Keadaan dan
kualitas sebuah peradaban dapat dilihat
dari kualitas dari wanitanya. Jika wanita
tersebut memiliki kualitas yang baik, maka
akan baik pula peradaban nya.
Mengapa sebuah peradaban
tercermin dari kualitas wanita yang ada?
Karena, wanita juga sebagai madrasah
pertama bagi anak-anak nya kelak.
Pengajaran pertama generasi bangsa ini
berawal dari seorang wanita yang memiliki
peran sebagai ibu.

Perjuangan seorang wanita tidak
berhenti setelah ia telah melahirkan sang
buah hati. Tanggung jawab yang lebih
besar ialah ketika ia berjuang mendidik
putra dan putri nya agar menjadi pribadi
yang sesuai dengan ajaran agama dan
berguna bagi bangsa nya.

Wanita sebagai madrasah bagi
anak-anak nya tentu nya harus memiliki
kecerdasan dan wawasan yang luas. Untuk
menjadi seorang wanita yang cerdas dan
berwawasan luas tentunya seorang wanita
harus memiliki ilmu yang mumpuni.
Untuk mendapatkan ilmu tersebut, wanita
tentunya harus berpendidikan.

Sampai saat ini, masih banyak
kaum adam yang menganggap bahwa
pendidikan bagi wanita adalah sesuatu
yang tidak perlu. Pemikiran ini amat
sangat tidak baik. Mengapa? Karna sekali
lagi, wanita ialah tombak pertama dalam
pembentukan karakter generasi muda.

Dalam salah satu riwayat pun,
wanita dan laki-laki memiliki kedudukan
yang sama dalam menuntut ilmu. Dengan
hal ini, tentu nya wanita berhak untuk
menuntut ilmu setinggi mungkin. Tetapi,
sebagai seorang wanita harus tetap
menyadari tujuan utama dari menuntut
ilmu yaitu untuk menjadi guru pertama
bagi anak-anak nya. Dan tentu nya wanita
juga tidak boleh melupakan kodrat nya.

Wanita juga ibarat nya benteng
dalam sebuah peperangan. Benteng dalam
peperangan berfungsi sebagai tempat
perlindungan. Begitupula wanita, ia adalah
tempat berlindung bagi anak-anak nya dan
keluarga nya. Oleh karena nya,
beruntunglah kita yang terlahir sebagai
seorang wanita.
Dalam berkarier pun saat ini wanita
bersaing dengan kaum adam. Banyak yang
menyalahartikan persamaan gender antara
kaum wanita dan kaum laki-laki.

Sejatinya, persamaan antara wanita dan
laki-laki hanya terletak pada kewajiban
menuntut ilmu. Untuk urusan lainnya, laki-
laki tetaplah sebagai pemimpin. Kita yang terlahir sebagai seorang
wanita patutlah bersyukur. Banyak
keistimewaan yang Allah berikan kepada
kaum wanita. Kita memiliki rahim untuk
mengandung. Wanita juga dilahirkan
dengan hati dan perasaan yang lembut.
Terlihat saat seorang ibu dengan sabar
mengajari anak-anak nya dalam berjalan,
berbicara dan saat menyuapi nya.

Dengan segala hal yang dimiliki
seorang wanita, maka sudah sewajar nya
bila wanita memiliki peran dan andil yang
sangat sentral terhadap pembangunan
peradaban. Pembangunan peradaban
menjadi lebih baik, apabila kualitas
generasi penerus nya pun semakin baik.
Kualitas generasi penerus baik, berawal
dari pengajaran yang dilakukan di
lingkungan keluarga. Dan seseorang yang
berperan dalam pengajaran dan
pembentukan karakter generasi penerus ini
ialah sosok seorang ibu. Ibu ialah yang
terlahir sebagai wanita yang mulia.

Sayangilah ibu yang telah
melahirkan mu. Buatlah ia bangga kepada
mu. Semua yang telah beliau korbankan
tidak akan pernah bisa kita nilai dengan
materi. Untuk itu, patutlah kita menghargai
diri kita yang terlahir sebagai seorang
wanita.

Citizen Journalism

Komentari

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tren

Laman ini didedikasikan untuk warga net mengedepankan kedekatan. Terbuka untuk terlibat menuangkan gagasan ke dalam tulisan dan mewartakan aktivitas lapangan sejalan dengan kaidah jurnalistik.

SIlakan bergabung.

Kontak kami

Alamat: Jl. Kalawagar Singaparna Tasikmalaya
Telefon: (+62) 01234-5678
Email: redaksi@tasikmu.com

Copyright © 2019 TASIKMU | MVP | powered by Wordpress.

Ke Atas