TASIKMALAYA–Sunanto, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), menghadiri pembukaan Musyawarah Wilayah (Musywil) Pemuda Muhammadiyah Jawa Barat. Acara berlangsung di Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas), Jumat (27/12/2019).
Di hadapan peserta musyawarah, sekitar 400 orang, sekurang-kurangnya Sunanto menyampaikan tiga amanat. Ketiganya penting demi kemajuan pemuda Muhammadiyah.
Pertama, kata Sunanto, musyawirin jangan mendukung orang yang tidak ingin jadi pemimpin. Pasalnya, orang yang tanpa keinginan tidak mungkin dapat bekerja dengan giat.
“Pemuda Muhammadiyah itu tidak seperti organisasi lainnya. Tidak seperti KNPI, misalnya, yang sudah jelas anggarannya ada. Pemuda Muhammadiyah harus punya semangat mencari dan melaksanakan,” ujar Sunanto.
Yang kedua, lanjutnya, jangan milih calon pemimpin yang sangat ambisius. Sebab, di Muhammadiyah bukan tempat mencari pinansial. Apa sebab atau yang dicari di Muhammadiyah, sehingga begitu ngotot mengejar jabatan(?).
“Ketiga, Pemuda Muhammadiyah harus tertib organisasi. Sebab Pemuda Muhammadiyah itu organisasi kader. Kalau tidak tertib organisasi, akibatnya akan menyendat proses kaderisasi,” lanjutnya.
Salah satu bentuk ketertiban organisasi, hemat pria yang akrab disapa Cak Nanto, antara lain selektif dalam memverifikasi peserta musyawarah. Peserta Musywil mesti benar-benar anggota aktif Pemuda Muhammadiyah.
Menurut aturan, peserta Musywil Pemuda Muhammadiyah adalah perwakilan dari Pimpinan Muhammadiyah tingkat Cabang (kecamatan) hingga tingkat Wilayah (provinsi). Di luar itu tidak boleh ikut Musywil.
“Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah itu mesti dipastikan, apakah di (kecamatan) sana ada Pimpinan Cabang Muhammadiyah? Sebab, tidak ada ceritanya ada Pemuda Muhammadiyah sementara di atasnya tidak ada Muhammadiyah. Kalau ada yang seperti itu, coret dari kepesertaan,” tegasnya.
