Nalar

Pemuda dan Eksistensinya

Oleh : Devita Pangastuti

Ketua Bidang SPM PC IMM Cirebon

Sebagai seorang warga negara Indonesia, kita tentu tak asing dengan peringatan Sumpah Pemuda. Sumpah pemuda selalu kita peringati setiap tahunnya, tepatnya pada tanggal 28 Oktober.

Sebagai salah seorang pemuda bangsa ini, kita kembali diingatkan tentang pentingnya persatuan dan kesatuan yang mengawali lahir nya hari Sumpah Pemuda. Kongres Sumpah Pemuda pertama kali di selenggarakan pada 28 Oktober 1928.

Pada kongres pertama ini lah lahirnya ikrar Sumpah Pemuda dan di kumandangkan nya lagu Indonesia Raya ciptaan W.R Supratman. Adapun ikrar sumpah pemuda tersebut sebagai berikut :

Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku bertumpah darah yang satu,
Tanah air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia,
Mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia,
Menjunjung bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia.

Kongres pertama ini dihadiri oleh beberapa pemuda yang bersal dari daerah, seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatera, dan daerah lainnya. Bahkan perkumpulan pemuda Tionghoa dan Arab pun ikut bergabung dalam kongres ini.

Satu dari beberapa momentum sejarah bangsa ini yaitu lahirnya Sumpah Pemuda 89tahun yang lalu. Lahir nya sumpah pemuda ini juga menjadi salah satu bukti otentik tentang persatuan yang dibentuk. Dan karena komitmen Sumpah Pemuda inilah, bangsa ini diantarkan untuk meraih kemerdekaan di tahun 1945.

Waktu yang terus bergulir menjadikan Indonesia terus tumbuh dan berkembang. Proses ini terjadi atas kesadaran para pemuda bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai norma yang menjadikan bangsa ini terus maju.

Pemuda memiliki peran dan andil yang sangat besar dalam proses meraih kemerdekaan. Semangat juang dan gelora yang di kobarkan oleh pera pemuda ini menjadi pendobrak semangat dalam melawan ketidakadilan dan menghentikan para ‘pencuri’ kekayaan bangsa.

Sumpah Pemuda merupakan awal langkah yang nyata demi terwujudnya cita-cita membebaskan bangsa ini dari belenggu kolonialisme. Sumpah Pemuda ini bertujuan untuk menjadi satu wadah menyatukan setiap organisasi pemuda yang bersifat kedaulan dalam sebuah forum yang lebih luas dan mengatasnamakan satu nama. Sumpah pemuda ini sangat penting di maknai bagi tetap terjaga nya semangat persatuan para pemuda bangsa.

Perkembangan dan pertumbuhan sosial terus berjalan demi terwujudnya cita-cita yang telah diharapkan. Sejarah tidak akan ‘punah’ dan tinggal nama, jika para penerus bangsa ini mampu memaknai dan menghargai setiap perjuangan para pejuang yang telah gugur demi membebaskan negeri ini dari zaman ‘kebodohan’.

Namun, apabila para penerus bangsa telah mengabaikan perjuangan ini, sejarah hanya akan tinggal nama bagaikan cerita pengantar tidur yang tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Perlu kita ketahui bersama, Sumpah Pemuda tidak lahir begitu saja. Banyak hal yang melatarbelakangi hingga lahirnya Sumpah Pemuda ini. Para pemuda pemudi bangsa mulai menyadari bahwa mereka akan sulit melawan kolonial apabila masih membawa nama daerah. Kekuatan yang mereka miliki akan sangat kalah.

Sumpah Pemuda juga lahir sebagai bentuk pengakuan para pemuda pemudi Indonesia yang mengikrarkab satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Dengan lahirnya sumpah pemuda ini, maka seluruh gerakan organisasi pemuda yang ada di daerah-daerah harus mengikuti keputusan yang di hasilkan dalam kongres Sumpah Pemuda.

Dari isi sumpah pemuda tersirat makna yang sangat penting untuk bangsa Indonesia. Makna sumpah pemuda bagi generasi muda terkandung dalam 3 hal penting momen sejarah ini. Apapun makna dan pengertiannya, satu hal yang pasti adalah bagaimana momen ini harus dijadikan sebagai titik untuk mempersatukan bangsa Indonesia.

Bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia mengandung makna bahwasannya setiap pemuda berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menjunjung tinggi bangsa Indonesia. Mereka merelakan dan mempertaruhkan nyawa nya demi untuk kepentingan bangsa ini.

Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia memiliki makna yaitu mengikrarkan bahwasannya pemuda dan tumpah darah Indonesia menjunjung tinggi bangsa Indonesi. Perjuangan untuk berkorban pada satu-satunya bangsa tercinta yaitu bangsa Indonesia.

Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia memiliki makna yaitu walapun bangsa ini memiliki keragaman bahasa dari berbagai suku dan budaya, tapi untuk meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan, para pemuda menyepakati bahwa perlu nya bahasa pemersatu yang mempu untuk merangkul semua bahasa, maka bahasa yang digunakan dalam bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia.

Sebagai sebuah sistem masyarakat yang majemuk, bangsa dan masyarakat Indonesia harus mengakui bahwa pemuda memiliki peran pentin dalam pembangunan bangsa. Pemuda merupakan motor reformasi dan perjuangan, perjuangan menjadi mustahil adanya apabila dilakuakan tanpa terlibatnya para pemuda. Makna sumpah pemuda harus dijadikan pedoman bagi seluruh elemen bangsa untuk merajut kebersamaan.

Kondisi Saat ini
Setelah 89 tahuh berlalu bagaimana kah kondisi bangsa Indonesia ini? Kita dapat melihat secara nyata bahwa perilaku manusia Indonesia kini tergerus atau tereduksi dengan sifat-sifat tercela yang merebak dan merajalela dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hal ini menjadi bukti bahwa sudah terjadi nya dekadensi moral. Fenomena yang menjelaskan nya yaitu tawuran, kekerasan, bullying, pemerkosaan, KDRT, hingga tindak korupsi yang tiada henti terjadi yang menjadi tanda bahwa negara mengalami persoalan yang berat dan akut.

Dari waktu ke waktu pemberitaan mengenai anak muda yang melakukan aksi-aksi brutal dan kriminal terus menghiasa layar media elektronik dan halaman surat kabar. Tidak sedikit yang menjadi pelaku yaitu mereka yang masih berusia produktif yang seharusnya mempu memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya.

Sementara elite masyarakat yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yang terdapat di masyarakat tak jarang melakukan tindakan tercela dan melanggar hukum. Bahkan menjadi bagian dari masalah itu sendiri.

Kita dapat menyaksikan nya secara nyata, bahwa ratusan elite dewan, eksekutif bahkan yudikatif telah merasakan dinginnya ‘Hotel Prodeo’. Mereka yang semula diharapkan mampu menyelesaikan masalah dan menjadi panutan malah menjadi lelucon politik negeri ini. Tingkat kesejahteraan materi elite politik ini jauh diatas rata-rata masyarakat Indonesia.

Dengan tinggi nya bayaran dan tunjangan yang didapat seharusnya mereka bekerja secara giat dan nyata untuk menuntaskan persoalan yang ada di dalam masyarakat. Tapi yang terjadi mereka hanya terus bersandiwara seolah olah mereka memperdulikan rakyat.

Nyatanya yang mereka perdulikan hanya dirinya sendiri, dan golongannya. Mereka melupakan bahwa gaji dan tunjangan bahkan seluruh fasilitas yang mereka rasakan adalah hasil keringat masyarakat Indonesia.

Ketika mereka melakukan kesalahan, mereka masih tetap merasakan kenyamanan dengan fasilitas yang mereka ambil dari rakyat dan yang sudah pasti mereka seolah tidak memiliki rasa bersalah atas perbuatannya.

Mereka terus menyangkal dan berkilah di mata hukum dan terus melakukan kesalah yang sama lagi dan lagi. Sungguh ironis sekali bangsa ini memiliki pemimpin yang seperti itu.

Bertanah air satu Tanah Air Indonesia

Keutuhan NKRI secara umum dapat dikatakan masih terwujud, namun kedaulatan Negara atas tanah di wilayah Sipadan dan Ligitan sudah tidak mampu kita pertahankan. Lepas nya Timor Timur dari NKRI juga menjadi bukti bahwa kesatuan bangsa ini tidak sekuat seperti yang di inginkan. Sampai saat ini gejolak makar dan tindakan separatisme menjadi bahaya laten yang mengancam keutuhan NKRI.

Kekayaan alam di daerah yang terus menerus tergerus akibar eksploitasi pihak-pihak yang rerus mencari keuntungah tiada henti dari waktu ke waktu. Mereka tidak melakukan peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat, bahkan cenderung acuh dan menutup mata dengan kondisi masyarakat yang kekayaan alam nya mereka jarah.

Tanah air Indonesia ini memili kekayaan alam yang melimpah ruah, tapi belum mampu dirasakan secara merata oleh masyarakat.

Di darat, tanah perkebunan, persawahan, pertanian sudah banyak dikuasai oleh kalangan konglomerat. Petani hanya sebatas buruh tani, yang hanya di eksploitasi tenaganya tanpa mendapatkan bayaran atau upah secara layak. Petani kita hanya hidup secara pas-pasan, di negerinya sendiri.

Padahal kebutuhan terus meningkat setiap waktu, akhirnya demi mencukupi kebutuhannya ini, mereka lebih memilih menjadi pekerja industri dan melakukan urbanisasi. Sungguh ironis, negeri yang dikatakan sebagai negara agraris. Tapi kesejahteraan para petani tidak terjamin dengan layak.

Indonesia memiliki wilayah kelautan yang sangat luas. Bahkan wilayah Indonesia yang terbesar adalah lautan. Oleh karena nya Indonesia dikenal sebagai negara maritim. Tentunya dengan kondisi yang seperti ini, kekayaan bawah laut Indonesia pun tidak perlu diragukan lagi. Tapi amat sangat disayangkan, kekayaan laut kita ini banyak di curi oleh pihak asing. Para nelayan lokal tidak jarang hanya penjadi penonton di negara nya sendiri.

Namun di pemerintahan saat ini, menteri kelautan kita harus kita apresiasi dengan setinggi-tinggi nya. Karena telah melakukan berbagai macam tindakan yang bertujuan untuk mempertahankan kekayaan bawah laut Indonesia dari pihak asing dan hanay di peruntukan oleh nelayan lokal.

Namun masalah klasik kembali terjadi, nelayan kita akan terkendala dengan berbagai macam persoalan seperti biaya, alat dan perlengkapan serta dominasi konglomerat yang ikut mengeruk kekayaan bawah laut kita.

Berbangsa Satu, Bangsa Indonesia

Kebanggaan menjadi bangsa Indonesia tercabik dengan berbagai perilaku menakutkan yang dilakukan oleh sebagian anak bangsa. Mulai dari tindakan kekerasan hingga terorisme telah menjadi berita hangat baik dalam dan luar negeri.

Dekadensi moral dan lemahnya penegakan hukum yang ada menjadi kan persoalan bangsa ini menjadi semakin runyam.
Bangsa Indonesia tumbuh menjadi bangsa yang pragmatis dan hedonistik. Ukuran sukses hanya dilihat dan diukur dari kekayaan yang telah dimilikinya.

Uang menjadi segala-galanya dan segala-galanya memerlukan uang. Alhasil, biaya hidup menjadi tinggi karena pemikiran yang seperti ini. Transportasi publik, pelayanan kesehatan, bahkan pendidikan pun kian mahal.

Akibatnya masyarakat yang tidak memiliki uang atau masyarakat miskin, harus puas menggigit jari untuk mendapatkan fasilitas-fasilitas tersebut secara maksimal. Disisi yang lain para elite masyarakat dinegeri ini hidup dengan bergelimang kemewahan dalam fasilitas yang disediakan oleh negara. Sementara masih banyak rakyat yang hidup susah dan memerlukan belas kasihan dari mereka para elite masyrakat.

Berbahasa Satu, Bahasa Indonesia

Bagaimana dengan persoalan penggunaan bahasa Indonesia? Bangsa ini masih kurang memedulikan kehadiran bahasa Indonesia menjadi bahasa Persatuan. Banyak dari kita terutama kalangan elite yang disetiap kesempatan publik yang ada lebih sering menggunakan bahasa asing. Seolah menjadi keharusan dan apabila tidak dilakukan menjadi tindakan yang salah. Mereka ingin dianggap pintar dan berkelas. Cara pandang seperti ini telah mendarah daging sejak dulu. Media massa pun tidak ketinggalan dengan penggunaan bahasa asing nya.

Kalangan muda pun seolah tidak menghargai bahasa Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan semakin maraknya para pemuda yang menggunakan bahasa kekinian dan cenderung menggunakan bahasa asing. Kalau seperti ini terus, bagaimana bahaasa persatuan dapat lestari?

Pemuda saat ini

Pemuda harus mampu untuk ditempa, di gembleng dan diuji dengan berbagai macam pendidikan dan latihan, serta pengalaman, sehingga tidak mudah menyerah dan patah semangat dalam mengemban tugasnya. Pemuda dan pemudi inilah yang dibutuhkan sebagai perekat dan calon penerus tampuk kepemimpinan Indonesia agar menjadi lebih maju.

Pemuda yang berpikiran maju ialah pemuda yang memiliki rasa kebangsaan, bangga menjadi bangsa Indonesia, berpikir positif, dan berorientasi untuk kemajuan bangsanya. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi kesadaran Bela Negara agar lebih mementingkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongannya.

Peringatan Sumpah Pemuda ke-89 tahun ini, hendaknya dijadikan sebagai momentum solidaritas pemuda untuk memajukan bangsa. Mentalitas para pemuda harus dibangun dengan ‘Revolusi Mental’, agar menjadi pemuda yang memiliki wawasan kebangsaan, berkarakter dan unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sejarah mencatat bahwa membela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan senjata, akan tetapi dilakukan oleh setiap warganegara dengan kesadarannya untuk membela negara dengan upaya-upaya politik ataupun diplomasi. Indonesia saat ini membutuhkan para generasi penerus yang rela membela bangsa dan negaranya. Di masa depan Indonesia mampu menjadi bangsa yang besar apabila semangat para pemuda untuk membela negara nya tetap bertahan dan semakin kuat.

Bersamaan dengan gelombang pasar bebas, kita juga sedang menghadapi ancaman kejahatan kemanusiaan yang bersifat trans nasional. Radikalisme dan terorisme menjadi ancaman nyata bagi keamanan dan perdamaian dunia. Selain itu, banyak anak-anak muda bangsa yang terjebak dalam ketergantungan pada narkotika. Kita tidak bisa menutup mata bahwa bangsa kita ini menjadi pasar bagi sindikat Internsional penjualan barang haram tersebut.

Kita juga dihadapkan oleh ancaman kemajemukan. Kemajemukan memiliki dua mata sisi yang sangat bertolak belakang. Kemajemukan akan menjadi kekuatan yang maha dahsyat apabila kita mampu menjaga dan merawat nya dengan sebaik-baiknya. Tapi, disaat yang bersamaan kemajemukan juga menjadi senjata menghancurkan dan memecah belah bangsa apabila kita tidak mampu menjaga dan merawatnya.

Bela Negara tidak harus diidentikan dengan berperang atau menggunakan senjata tajam. Kita sebagai pemuda bisa melakukan bela negara dengan kemampuan yang kita miliki. Jika kita sebagai pemuda memiliki kemampuan dalam dunia olehraga, banyak ajang yang dapat kita jadikan wadah untuk membela negara seperti Sea Games, Asian Games, Olimpiade, dan lain-lain.

Kita yang memiliki kemampuan di bidang akademik juga memiliki wadah yang bisa kita jadikan sebagai tempat untuk eksistensi Indonesia. Contohnya Olimpiade Internasional di beberapa mata pelajaran, Debat Internasional, lomba robotik, dan lainnya.

Meraka yang berlomba ini tidak memikirkan dirinya sendiri. Tapi mereka rela kehilangan waktu bermain, bersantai, berkumpul dengan keluarga demi mengharumkan bangsa ini. Mereka inilah sosok yang sangat kita butuhkan untuk menghadapi tantangan yang mengancam bangsa ini didepan mata kita.

Namun kita pun tidak dapat mengelak dengan kenyataan yang lainnya. Bahwa masih terdapat pemuda yang lebih senang untuk menghancurkan kebhinekaan bangsa ini. Terbukti dengan sering nya kita mendengar tawuran antar pelajar, pembunuhan yang dilakukan oleh generasi muda, dan masih banyak yang lainnya.

Soekarno pernah mengatakan, perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri. Para pemuda bangsa ini harus menghargai dan memperjuangkan isi dari Sumpah Pemuda tersebut.

Tapi, pada kenyataan nya masih banyak pemuda yang tidak dapat memaknai Hari Sumpah Pemuda.
Hal ini harus kita perbaiki tentang bagaimana cara pikir para penerus bangsa, merubah pola pikir yang mereka yakini bahwa masa lalu hanya untuk dikenang.

Tapi, apakah mereka menyadari bahwa negara-negara lain siap untuk kembali menyerang negara kita apabila kita lengah dan cuek terhadap sejarah dan pemaknaan nya. Di saat kita disibukkan dengan ego yang tinggi, maka persatuan dan kesatuan bangsa ini sudah memudar.

Sumpah pemuda tidak hanya sekedar ucapan, tetapi sebagai tindakan atas masa depan negara Indonesia tercinta. Kita sebagai generasi muda sekaligus penerus bangsa, seharusnya mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dan berusaha membawa negara ini menjadi lebih baik di masa mendatang. Baik dan buruknya bangsa ini di masa sekarang dan masa depan, bergantung pada tindakan yang dilakukan para pemuda nya.

Jika menginginkan Indonesia menjadi negara yang terbaik, maka bertindak lah menjadi yang terbaik. Perjuangkan lah negara ini dengan segenap jiwa dan raga. Janganlah ragu untuk membela bumi pertiwi dan memajukan bumi pertiwi kita ini dengan tindakan-tindakan yang sesuai.

Dengan semangat sumpah pemuda, mari kita pererat persatuan dan kesatuan bangsa ini. Rawatlah kebhinekaan bangsa ini, jangan mudah terprovokasi dengan segala bujuk dan rayu mereka yang menginginkan kehancuran bangsa kita.

Citizen Journalism

Komentari

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tren

Laman ini didedikasikan untuk warga net mengedepankan kedekatan. Terbuka untuk terlibat menuangkan gagasan ke dalam tulisan dan mewartakan aktivitas lapangan sejalan dengan kaidah jurnalistik.

SIlakan bergabung.

Kontak kami

Alamat: Jl. Kalawagar Singaparna Tasikmalaya
Telefon: (+62) 01234-5678
Email: redaksi@tasikmu.com

Copyright © 2019 TASIKMU | MVP | powered by Wordpress.

Ke Atas