Kabar

Universalitas Gerakan Muhammadiyah Melampaui Teritorial Negara

Muktamar Talk
Rektor UMY, Gunawan Budianto mengisyaratkan soal gerakan Muhammadiyah yang melampaui teritorial Indonesia, pada Muktamar Talk.

TASIKMU.COM–Muktamar Talk di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat (5/8/2022); menghadirkan Rektor UMY, Gunawan Budianto sebagai nara sumber. Gunawan menyoal gerakan Muhammadiyah.

Muktamar Talk sendiri merupakan program berseri menyambut hajat akbar Muhammadiyah-Aisyiyah, November 2022, di Surakarta. Dalam paparannya, Gunawan mengisyaratkan universalitas gerakan Muhammadiyah melampaui teritorial Indonesia.

“Ketika mengajarkan spirit Al Ma’un, K. H. Ahmad Dahlan tidak menyebutkan bangsa apa, bukan khusus untuk satu bangsa dan negara; tapi manusia dan kemanusiaan. Maka, sudah saatnya kita kembali ke ide itu,” terang Gunawan.

Realitasnya memang demikian. Muhammadiyah hadir dengan amal usaha, yang pelayanannya tanpa memandang perbedaan. Universitas Muhammadiyah di Kupang, misalnya, memiliki mahasiswa dengan komposisi 80 % non muslim. Sama halnya dengan di Sorong.

“Artinya apa? Muhammadiyah bukan gerakan eksklusif, tapi gerakan inklusi yang prioritasnya keluar, tidak mengenal golongan dan perbedaan agama,” lanjutnya.

Secara struktural, persyarikatan Muhammadiyah juga merambah kancah internasional. Sekalipun demikian, Gunawan menampik anggapan urusan sosial kemasyarakatan di Indonesia sudah selesai.

Internasionalisasi gerakan Muhammadiyah, tilai Gunawan semata-mata membuktikan bahwa Muhammadiyah untuk manusia dan kemanusiaan, di mana pun. Dalam hal ini, Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) bisa menjadi motornya.

Gunawan mendorong, ketimbang jadi “pabrik sarjana”, PTMA mending bertransformasi menjadi pencetak sarjana internasional: para sarjana yang siap berinteraksi dalam kawasan internasional, baik regional ASEAN, Asia maupun dunia.

Sebagai pendukungnya, perlu mendorong dosen-dosen PTMA untuk studi lanjut di luar negeri. Sementara para mahasiswanya melaksanakan program pertukaran pelajar, sekaligus mendatangkan warga asing sebagai mahasiswa PTMA.

“Lewat kegiatan-kegiatan peningkatan atmosfer internasional dari masing-masing PTMA itu, otomatis dunia internasional akan mengenal Muhammadiyah,” tekan Gunawan.

Tantangan

Gunawan sepenuhnya menyadari bahwa untuk mewujudkan ide K. H. Ahmad Dahlan tidaklah mudah. Muhammadiyah (PTMA) menghadapi sejumlah kendala.

Dorongan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (Dikti Litbang) agar PTMA menjalin kerja sama dengan berbagai perguran tinggi di Eropa, Amerika dan Turki; belum ditindak lanjuti secara nyata. Belum lagi penguasaan bahasa asing yang tidak merata.

“Kalau 40 PTMA saja melakukan kerja sama internasional, saya yakin Muhammadiyah akan berkibar. Peran PCIM sangat luar biasa, membantu sebanyak-banyaknya generasi muda Muhammadiyah untuk kuliah di luar negeri. Bahkan kadangkala mereka menjadi tulang punggung dari kegiatan-kegiatan kenegaraan kantor kedubes Indonesia,” Gunawan menandaskan.

Citizen Journalism

Komentari

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tren

Laman ini didedikasikan untuk warga net mengedepankan kedekatan. Terbuka untuk terlibat menuangkan gagasan ke dalam tulisan dan mewartakan aktivitas lapangan sejalan dengan kaidah jurnalistik.

SIlakan bergabung.

Kontak kami

Alamat: Jl. Kalawagar Singaparna Tasikmalaya
Telefon: (+62) 01234-5678
Email: redaksi@tasikmu.com

Copyright © 2019 TASIKMU | MVP | powered by Wordpress.

Ke Atas